Saya yakin anda sudah sering mendengar nama Duku Palembang (Lansium Domesticum Corr), meskipun sebetulnya buah Duku bukan berasal dari Palembang, tapi dari daerah Komering, salah satu daerah yang berada di Sumatera Selatan. Buah Duku inilah salah satu buah yang membuat aku betah di Palembang, karena selain hampir ada setiap saat, terutama jika sedang musim, juga karena harganya yang relatif murah.
Disini saya bisa mendapatkan Buah Duku hanya dengan harga Rp. 2500 per kg.
Seperti halnya buah-buahan lainnya, kulit duku jika dibuang sembarangan akan menjadi sampah yang kurang sedap dipandang, terlebih jika sedang musim hujan. Karena kulitnya akan membusuk dan menimbulkan bau yang kurang sedap.
Beberapa bulan yang lalu ketika sedang pesta duku di rumah dimana sampah kulit dukunya memenuhi baskom besar naluri ke-QA-an saya bekerja. Waktu itu saya mikir bagaimana memanfaatkan kulit duku ini agar bisa bermanfaat. Karena saat itu berita yang sering menjadi headline di beberapa mass media adalah demam berdarah maka saya punya ide memanfaatkan kulit duku untuk obat anti nyamuk. Dengan demikian saya akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu mengeliminir sampah kulit duku dan mengurangi populasi nyamuk. Kemudian saya pun mulai melakukan percobaan-percobaan untuk memanfaatkan kulit duku tersebut.
Pada kenyataannya ternyata percobaan saya tidak berjalan mulus. Selalu saja gagal, dan kalaupun berhasil hasilnya kurang maksimal. Tetapi saya tidak menyerah. Saya coba berbesar hati dengan berkaca kepada pengalaman Thomas Alpha Edison ketika menemukan kawat pijar untuk bola lampu dan pengalaman Kolonel Sanders ketika menemukan resep ayam goreng yang terkenal. Mereka mengalami ratusan kali gagal dalam melakukan percobaan sebelum akhir menemukan penemuannya yang sangat bermanfaat bagi kita sekarang.
Setelah melakukan percobaan puluhan kali akhirnya.... EUREKA..!!! .... saya berhasil melakukan penemuan tersebut. Saya berhasil membuat obat anti nyamuk dari kulit duku, dan sangat efektif, dimana bisa dipastikan 100% nyamuk akan mati dengan kulit duku ini. Selain itu limbah obat nyamuk dari kulit duku ini sangat ramah lingkungan, karena bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Tadinya sempat terfikir oleh saya untuk mempatenkan penemuan saya ini, tapi kemudian saya berpikir tidak usah saja. Kenapa saya harus mengambil keuntungan jika penemuan saya ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Oleh karena itu kemudian saya sharing disini agar bisa membantu untuk mengeliminir penyebaran penyakit demam berdarah yang masih sering menjadi penyakit musiman di Indonesia. Selain itu penemuan ini juga dapat menjadi home industry bagi mereka yang berminat untuk memulai bisnis pembuatan obat anti nyamuk dari kulit duku sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Berikut adalah catatan percobaan saya yang mungkin bisa anda lakukan di rumah.
Pendahuluan :
Obat anti nyamuk yang beredar di masyarakat sekarang ini, baik obat nyamuk bakar, semprot dan oles merupakan sintetis yang terbuat dari insektisida. Untuk obat nyamuk semprot biasanya dicampuran kerosine sebagai pengencer dan aerosol untuk mendorong obat antu nyamuk tersebut keluar dari tabung.
Efek samping dari semua obat nyamuk bakar dan semprot yang ada saat ini sangat mengganggu pernafasan, bahkan paparan pada NAB (Nilai Ambang Batas) tertentu dapat mengakibatkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), tergantung dari lama paparan, konsentrasi dan ketahanan tubuh. Sedangkan obat nyamuk oles dapat menyebabkan iritasi kulit. Insektisida jika masuk kedalam sistim peredaran darah akan menumpuk di hati, sehingga dapaat mengakibatkan kegagalan fungsi hati dan ginjal. Selain itu insektisida jika sudah masuk kedalam tubuh akan sangat sulit keluar kembali dari dalam tubuh dengan cara sekresi biasa, misal keringat, air seni maupun tinja.
Untuk menghidari semua efek samping dari penggunaan obat anti nyamuk yang ada selama ini maka dirasa perlu mencari alternatif pengganti obat anti nyamuk yang efektif tetapi tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan. Dari beberapa percobaan diperoleh metoda yang ramah lingkungan tettapi sangat efektif dalam membunuh nyamuk, yaitu menggunakan kulit duku. Jika tidak ada kulit duku dapat digunakan alternatif pengganti kulit duku, yaitu kulit Buah Langsat.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil bumi, termasuk buah-buah, diantaranya duku dan langsat. pohon duku dan langsat merupakan pohon yang tumbuh di iklim tropis. Di indonesia pohon duku dan langsat dapat ditemui di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua. Untuk kepulauan Maluku dan Ambon yang saya tahu sampai saat ini belum ada laporan ditemukannya buah duku atau langsat.
Keuntungan obat pembunuh nyamuk dari kulit duku ini betul-betul alami (enviro oriented) sehingga tidak mencemari pernafasan dan limbahnya sama sekali tidak mencemari lingkungan. Bahkan limbah keringnya dapat dijadikan pupuk organik.
Dasar :
Kulit duku atau langsat mempunya sifat basa, meski dukunya sendiri rasanya manis atau asam. pH kulit duku/langsat untuk rendaman 100 gram kulit duku/langsat dalam 50 ml air sekitar 8 - 9. Efektifitas kulit duku/langsat sebagai obat pembunuh nyamuk diperkuat dengan getahnya yang lumayan lengket.
Interferensi :
Air yang digunakan harus diyakinkan tidak terkontaminasi dan pH nya berada sekitar 6,5. jika terlalu asam akan mengakibatkan mengurangi kebasaan dan kepekatan getah obat pembunuh nyamuk dari kulit duku ini.
Alat dan bahan yang digunakan :
- Kulit duku basah
- Air
- Gelas besar
- Blender
- Baskom
- Piring
- Sendok
- Kain kassa
- Stop-watch
Cara kerja :
Metoda pembuatan obat pembunuh nyamuk dari kulit duku/langsat ini untuk skala laboratorium (500 gram bahan baku).
1. Timbang ± 500 gram kulit duku basah dalam baskom dengan ketelitian 1 - 2 gram.
2. Masukkan kulit duku basah kedalam blender.
3. Tambahkan ± 250 ml air.
4. Hancurkan kuliit duku menggunakan blender dengan putaran skala 1 pada blender selama 10 menit, kemudian lanjutkan dengan skala 2 pada blender selama 10 menit lagi.
5. Setelah kulit duku menjadi bubur selama 20 menit segera tuangkan kedalam baskom.
6. Bilas wadah blender menggunakan 4 x 50 ml air. masukkan bilasannya kedalam baskom yang berisi bubur kulit duku.
7. Aduk bubur kulit duku dalam piala gelas menggunakan sendok.
8. Angkat sendok dan bilas menggunakan 50 ml air.
9. Tuangkan bubur kulit duku kedalam piring perlahan-lahan menggunakan saringan kain kasa. Hal ini bertujuan agar kulit yang masih kasar tidak terikut.
10. Getarkan piring sampai permukaan bubur kulit duku rata.
11. Biarkan selama 5 - 10 menit.
12. Obat pembunuh nyamuk dari kulit duku sudah siap digunakan.
Cara Penggunaan Obat Anti Nyamuk Dari Kulit Duku :
1. Bawa piring yang berisi obat pembunuh nyamuk dari kulit duku ke ruangan yang disinyalir banyak nyamuknya.
2. Kurangi cahaya ruangan sampai remang-remang (± 100 lumen atau setara dengan nyala lampu 5 watt). Hal ini bertujuan agar nyamuk segera datang, mengingat nyamuk menyukai tempat yang remang-remang.
3. Tunggu beberapa saat sampai nyamuk mulai berdatangan.
4. Jika nyamuk disekitar anda sudah mulai terasa banyak maka langkah yang harus anda lakukan adalah segera tangkapi nyamuk-nyamuk tersebut satu per satu dan celupkan kedalam bubur kulit duku tadi. Maka nyamuk pasti akan mati dalam bubur kulit duku tersebut, karena nyamuk tersebut tidak dapat terbang lagi akibat terbebani oleh bubur kulit duku yang lengket.
Kontra Indikasi :
Satu-satunya efek samping menggunakan obat anti nyamuk dari kulit duku ini adalah kaki anda akan kram atau kesemutan, karena harus jongkok lama menunggu nyamuk datang.
Senin, 05 April 2010
Buah Kecil Berbagai Manfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar